Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Murid SD di Sukabumi Korban Bullying Teman Sekolah hingga Patah Tulang Diintimidasi, Ini Kronologinya

Dharmawan Hadi , Jurnalis-Rabu, 01 November 2023 |12:41 WIB
Ternyata Murid SD di Sukabumi Korban Bullying Teman Sekolah hingga Patah Tulang Diintimidasi, Ini Kronologinya
Siswa SD jadi korban bullying di Sukabumi (Foto: Budi Setiawan)
A
A
A

SUKABUMI - Guru di sekolah dasar (SD) Sukabumi diduga mengintimidasi siswa korban bullying agar tidak mengadu peristiwa yang dialaminya. Siswa itu mengalami patah tulang akibat perundungan (bullying) oleh teman sekelasnya.

Korban didorong temannya dan 1 teman lainnya membungkuk di belakangnya, sehingga korban terjatuh dengan posisi tulang yang bergeser. Orang tua korban, DS (43) menceritakan awal mula kejadian tersebut terungkap, ketika anaknya, NCS (10) kelas 3 SD swasta favorit di Kota Sukabumi, yang menjadi korban perundungan akhirnya buka suara apa yang dialaminya setelah 8 bulan diintimidasi pihak sekolah untuk tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya dan menceritakan kejadian rekayasa yang sudah disetting pihak sekolah.

 BACA JUGA:

"Selama ini anak saya selalu menutup-nutupi, selalu bilang yang baik untuk sekolah. Nah sekarang sudah terbuka, saya menyimpulkan selama ini anak saya berada di bawah tekanan, karena dia berbicara tidak sesuai dengan kenyataannya," ujar DS, Rabu (1/11/2023).

Lebih lanjut DS mengatakan, intimidasi dari gurunya dengan cara korban harus menuruti cerita hasil rekayasa kejadian yang dibuat oleh gurunya, yang pada saat itu sedang mengalami trauma berat karena tangannya patah dan bukan patah biasa hingga tulangnya berbalik.

"Anak saya dibawa ke ruangan di UKS bersama sama pelaku temannya itu dan gurunya mengintimidasi dengan cara memberitahu apa yang harus dilakukan dengan berbohong," jelas DS.

Rekayasa yang dibuat gurunya, lanjut DS, mengharuskan anaknya mengikuti cerita bohong bahwa kejadian tersebut terjadi ketika anaknya datang dari toilet, masuk ke kelas lihat teman-teman, anaknya lagi main tarik-tarikan dan mencoba menolong namun satu tangannya dilepas, sehingga temannya terjatuh anaknya tersandung ikut jatuh.

 BACA JUGA:

"Dan (cerita rekayasa) itu konstan konsisten dipegang anak saya, omongan itu sampai kemarin. Adapun selama hari-hari di sekolah, guru-guru dan kepala sekolah itu terus mengintimidasi anak saya memastikan bahwa tidak bersuara, tidak speak up (kejadian sebenarnya)," ujar DS.

Padahal kejadian yang sebenarnya, ujar DS, anaknya ketika berjalan dari toilet akan menuju ke ruang kelas, sengaja didorong oleh temannya, dan teman satu lagi sudah berada di belakang korban dengan posisi membungkuk seperti sedang bersujud, sehingga korban terjatuh dan mengalami patah tulang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement